MENGATUR AGENDA KEGIATAN PIMPINAN
Seorang pimpinan perusahaan memiliki berbagai macam tugas
dan tanggung jawab dalam menjalankan tugas rutin jabatannya. Dengan demikian,
tentunya pimpinan akan sangat membutuhkan bantuan seseorang untuk melancarkan
tugas tersebut. Tenaga bantuan yang dimaksud adalah tenaga bantuan seorang
sekretaris yang mampu membantu pimpinan
dalam menjalankan tugas-tugasnya, agar dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar.
Salah satu tugas sekretaris dalam melaksanakan instruksi
adalah melakukan pengaturan jadwal kerja pimpinan. Agar pekerjaan pimpinan
berjalan dengan lancar maka perlu dilakukan penjadwalan dan pengaturan pada
pekerjaan pimpinan, sehingga pekerjaan pimpinan tidak akan terbengkalai hanya
karena kesalahan dalam menyusun jadwal atau tidak adanya jadwal yang digunakan
sebagai acuan pelaksanaan pekerjaan pimpinan. Mengatur jadwal kegiatan pimpinan
meliputi:
1. Teknik
Pemanfaatan dan Penggunaan Waktu
2. Prosedur
Pengajuan Surat Permohonan
3. Identifikasi
Serta Pembuatan Jadwal Pimpinan
B. Teknik
Pemanfaatan dan Penggunaan Waktu
Seorang pimpinan perusahaan atau kepala pada instansi
pemerintahan tentunya memiliki kegiatan yang sangat banyak dan padat.
Pengaturan semua kegiatannya tidak
mungkin dikelola dan dikoordinasi sendiri. Untuk itu seorang pimpinan pastinya
memerlukan tenaga administrasi sendiri yang mengurusi segala keperluan pimpinan
tersebut. Tenaga administrasi ini sering disebut dengan Sekertaris pimpinan.
Hal yang paling penting dalam pengaturan kegiatan seorang
pimpinan adalah memanfaatkan waktu seefektif dan seefisien mungkin. Untuk itu
seorang sekertaris harus selalu berkoordinasi dengan pimpinan dan selalu
melakukan konfirmasi dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan pimpinan.
Pengaturan waktu yang tepat akan memperlancar kerja pimpinan, terutama kegiatan
diluar kantor yang melibatkan instansi lain.
Kesalahan dalam menentukan waktu kegiatan, misalnya
dikarenakan sekertaris dalam menuliskan atau mengecek jadwal pimpinan kurang
teliti sehingga salah dalam mengatur jadwal pimpinan. Hal ini dapat berakibat
fatal, karena mau tidak mau sekertaris harus membatalkan acara yang telah
dirancang atau orang lain akan dibuat kesal oleh keterlambatan atau kegagalan
pimpinan untuk dating pada suatu acara.
Untuk menghidari kesalahan atau tumpang tindih acara,
seorang sekertaris harus mencatat secermat dan seteliti mungkin setiap surat
permohonan yang masuk. Dengan cara ini, dapat diketahui kegiatan pimpinan mulai
dari acara harian, mingguan bahkan bulanan. Dengan begitu kesalahan atau
tumbukan jadwal yang disebabkan oleh kelalaian pencatatan waktu dapat
dihindari.
C. Prosedur
Pengajuan Surat Permohonan
Pihak pengundang atau pihak-pihak yang memerlukan kehadiran
pimpinan, jauh hari sebelum pelaksanaan acara harus mengirimkan surat
permohonan yang isinya berupa :
1. Jenis kegiatan
yang akan dilaksanakan.
2. Waktu dan
tempat kegiatan.
3. Kedudukan
pimpinan dlam acara tersebut.
Surat yang telah diterima oleh sekertaris, dipelajari
kemudian disesuaikan dengan jadwal pimpinan yang telah tercatat. Jika terdapat
perubahan, baik pembatalan atau penggantian pejabat yang menghadiri, harus
secepatnya menulis pemberitahuan kepada pihak pemohon tentang berita tersebut.
Sehingga nantinya undangan dari pemohon tetap dapat dihadiri oleh pimpinan
maupun yang mewakilinya sehingga tidak mengecewakan pihak yang telah
mengundang.
Seorang sekertaris harus cermat dan teliti dalam menangani
surat permohonan yang masuk untuk pimpinan, agar tidak terjadi kekeliruan dalam
pelaksanaan tugas pimpinan. Sekertaris menentukan dan mengatur kapan pimpinan
menghadiri sebuah acara/ pertemuan dan acara yang mana yang harus lebih di
utamakan untuk di hadiri oleh pimpinan. Selain itu sekertaris harus menentukan
siapa yang menggantikan pimpinan saat pimpinan tidak dapat menghadiri sebuah
acara.
D. Identifikasi
Serta Pembuatan Jadwal Pimpinan
Tugas Seorang sekertaris sangat beragam, meliputi semua
kegiatan pengadministrasian kedinasan yang terdiri atas :
1. Pembuatan
konsep surat dinas
2. Pembuatan
surat
3. Pengiriman
surat
4. Pemeriksaan
surat yang akan ditandatangani pimpinan.
5. Pemeriksaan
surat masuk
6. Pengarsipan
surat keluar dan masuk
7. Pengaturan
jadwal kegiatan pimpinan.
Hal yang dimaksud dengan jadwal kegiatan pimpinan adalah
segala kegiatan pimpinan yang memerlukan kehadirannya, diluar rutinitas kantor
yang dilakukan dibalik meja kerja di kantor.
Jadwal pimpinan harus diatur dan diperhitungkan secermat
mungkin, mengingat pimpinan yang mempunyai banyak kegiatan sehingga pimpinan
tidak mungkin menghadiri dan melaksanakan semua kegiatan. Untuk itu, sekertaris
harus dapat mengatur kegiatan berdasarkan slake prioritas. Hal yang
diprioritaskan untuk dilaksanakan oleh pimpinan di dasarkan pada dua hal yaitu
:
1. Berdasarkan
urutan surat masuk.
2. Berdasarkan
tingkat kepentingan kegiatan yang harus dihadiri (tingkat urgensi).
Agar kegiatan pimpinan dapat terlaksana dengan tertib dan
lancar, jadwal kegiatan dapat disusun dalam jangka waktu tertentu, misalnya
harian, mingguan, atau bulanan. Penentuan jadwal tidak mempunyai ketentuan yang
pasti, sangat tergantung pada tingkat kebutuhan. Semua kurun waktu memiliki
kelebihan dan kekurangan. Kurun waktu singkat, seperti jadwal mingguan, lebih
mudah dikoreksi mengingat kegiatan yang diperhatikan hanya satu minggu, akan
tetapi sulit membuat program untuk minggu-minggu selanjutnya. Sebaliknya jika
kurun waktu jadwal terlalu lama, missal bulanan, memiliki kelebihan yaitu
kegiatan selama satu bulan dapat deprogram. Sedangkan kelemahannya yaitu sulit
mengoreksi atau mengganti dengan program kegiatan lain.
Untuk lebih
memperjelas penggunaan waktu kegiatan, berikut ini diberikan uraian tentang hal
tersebut :
1. Pengaturan
jadwal kegiatan berdasarkan urutan surat masuk
Pembuatan jadwal pimpinan dengan memperhatikan urutan surat
yang masuk, dibuat berdasarkan surat permohonan yang masuk dengan memperhatikan
isi surat terutama mengenai waktu dan tempat pelaksanaan serta jenis kegiatan
yang harus dihadiri. Jika pada tanggal tertentu telah diisi dengan kegiatan
lain, maka kegiatan yang baru datang akan diabaikan atau menunjuk pejabat lain
yang dapat mewakili pimpinan.
Contoh
JADWAL KEGIATAN KEPALA KANWIL DIKNAS JAWA BARAT
No
Tanggal
Jenis Kegiatan
Tempat
1
1 November 2000
Peresmian Gedung SLTP
Garut
2
3 November 2000
Pembukaan Penataran
Bandung
3
6 November 2000
Seminar sehari
Puncak
4
Dan seterusnya
Jika pada papan
kegiatan telah tercantum jadwal kegiatan seperti diatas, kemudian masuk surat
lain pada tanggal 7 November 2000 yang isinya tentang satu kegiatan rapat dinas
dengan Pemda, maka upaya yang dilakukan dapat beberapa alternative yaitu :
Pertama : dapat membatalkan acara pembukaan penataran dengan
menunjuk pejabat lain sebagai wakilnya.
Kedua : Kepala Kanwil tetap menghadiri pembukaan penataran,
sementara rapat dinas dengan Pemda diwakilkan kepada pejabat lain yang dinilai
mampu untuk menggantikan Kepala Kanwil.
2. Pembuatan
jadwal kegiatan berdasarkan tingkat kepentingan
Pada pembuatan jadwal kegiatan pimpinan dengan system
tingkat kepentingan, jadwal tersusun berdasarkan urutan waktu kedatangan surat
permohonan (contoh jadwal). Dalam pelaksanaan kegiatan, pimpinan atau kepala
akan melakukan seleksi kembali. Seleksi dilakukan dengan cara hanya memenuhi
permintaan yang menurutnya penting, kegiatan yang tidak penting akan
ditinggalkan atau didelegasikan kepada pejabat lain.
E. Penutup
Seorang pimpinan perusahaan atau kepala pada instansi
pemerintahan memiliki kegiatan yang sangat banyak dan padat. Pengaturan semua
kegiatannya tidak mungkin dikelola dan
dikoordinasi sendiri. Untuk itu seorang pimpinan memerlukan seorang sekertaris
untuk membantu pekerjaannya.
Salah satu tugas sekertaris yaitu mengatur jadwal kegiatan
pimpinan. Sekertaris harus cermat dan teliti dalam menyusun jadwal kegiatan
pimpinan, agar tidak terjadi tumbukan jadwal dan kesalahan dalam pencatatan
jadwal kegiatan pimpinan.
Jadwal kegiatan tersusun berdasarkan urutan waktu kedatangan
surat permohonan. Dalam pelaksanaan kegiatan, pimpinan atau kepala akan
melakukan seleksi kembali. Seleksi dilakukan dengan cara hanya memenuhi
permintaan yang menurutnya penting, kegiatan yang tidak penting akan
ditinggalkan atau didelegasikan kepada pejabat lain.
Komentar
Posting Komentar