MENANGANI SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR
Yang dimaksud dengan surat masuk adalah surat-surat yang
diterima oleh
suatu organisasi baik dari organisasi lain maupun dari
perorangan. Prosedur penanganan surat masuk pada suatu organisasi secara umum
akan meliputi aktifitas-aktifitas sebagai berikut:
1. Penerimaan Surat
Semua surat yang masuk diterima dan dikumpulkan pada suatu
bagian atau
petugas tertentu. Kemudian diteliti alamatnya satu persatu
apakah alamatnya benar atau tidak. Maksudnya apakah semua surat-surat yang
masuk itu benar-benar untuk organisasi yang bersangkutan.
Untuk surat-surat yang salah alamat dipisahkan untuk
dikembalikan kepada pihak pengirim. Apabila pengirimannya melalui pos dapat
dikembalikan dengan cara mengembalikan pada kantor pos dan giro dengan diberi
catatan “SALAH ALAMAT”. Demikian pula apabila pengirimannya melalui biro-biro
jasa yang lain.
Untuk surat-surat yang benar pada organisasi yang
bersangkutan, pada amplopnya atau pada suratnya diberi cap tanggal penerimaan.
Misalnya surat yang diterima tanggal pada tanggal 21 Agustus 2008, diberi cap
tanggal sesuai tanggal tersebut.
2. Persortiran Surat
Surat-surat yang telah diberi tanggal penerimaan tadi
disortir berdasarkan tujuannya. Misalnya yang untuk direktur dan untuk
bagian-bagian yang ada pada organisasi yang bersangkutan.
3. Pembukaan Surat
Setelah disortir surat-surat tersebut dibuka satu persatu
sambil diteliti
tentang kelengkapan-kelengkapan yang ada.
Disini tidak semua surat boleh dibuka, tetapi ada beberapa
jenis surat yang tidak boleh dibuka oleh petugas, hanya orang yang dituju
sajalah yang mempunyai hak untuk membuka surat-surat tersebut. Surat-surat
tersebut adalah yang berjenis rahasia dan surat pribadi atau private atau
prive.
Untuk membedakan surat-surat tersebut dengan surat yang lain
dapat dilihat dari amplop dan alamatnya. Untuk surat rahasia pada amplopnya
akan dibubuhi tulisan RAHASIA atau RHS. Sedangkan untuk surat pribadi dapat
dilihat dari cara penulisan alamatnya. Surat-surat pribadi alamatnya biasanya
tanpa menggunakan jabatan, tetapi hanya namanya saja. Seperti misalnya:
Kepada
Yth. Bapak Ir. Sudirman
Kantor Depdiknas Malang
Jalan Veteran 7
Malang 63245
Atau biasanya pada sampulnya ditulis PRIVATE atau PRIVE atau
yang lainnya yang menunjukkan bahwa surat tersebut surat pribadi. Sedangkan
untuk yang surat dinas atau bisnis, biasanya hanya disebutkan jabatannya saja
seperti misalnya:
Kepada
Yth. Direktur PT. SEMBADA
Jalan Arjuna 505
Purwokerto 53181
Setelah surat dibuka isinya dikeluarkan, jangan lupa untuk
tetap menyertakan amplopnya. Jadi isi suratnya tetap menyatu dengan amplopnya,
misalnya saja dengan distaples. Tujuan menyertakan amplopnya adalah untuk:
mengetahui alamat si pengirim, apabila pada suratnya tidak
ada alamat pengirimannya
menghindari hilangnya sesuatu, apabila misalnya ada lampiran
yang teringgal didalam amplop.
Mengetahui tanggal pembuatan surat, apabila pada surat tidak
tercantum tanggal pembuatan surat.
Mengetahui tanggal pengiriman surat, khususnya apabila
dikirim melalui pos, ini dapat dijadikan bukti apabila ada protes tentang
keterlambatan datangnya surat.
4. Pengagendaan Surat Masuk
Setiap surat yang masuk akan dicatat pada Buku Agenda Surat
Masuk. Adapun yang dicatat adalah nomor urut, tanggal penerimaan, tanggal
surat, nomor surat, perihal surat, asal surat, tujuan surat, keterangan.
Contoh Buku Agenda Surat Masuk Sebagai berikut:
No Tanggal
Terima Tanggal Surat Nomor Surat Perihal Asal Surat Tujuan Ket
18 21/8/2008 15/8/2008 12/KH/VIII Pajak
Penjualan Kantor Pajak
Malang Direktur
Pengklasifikasian Surat
Surat-surat diklasifikasikan menurut jenisnya dan tingkat
kepentingannya, misalnya surat rahasia, surat pribadi, surat dinas yang harus
segera ditanggapi, surat dinas biasa, surat yang hanya berupa informasi.
6. Pendistribusian
Surat
Aktifitas disini adalah menyampaikan surat-surat ke alamat
yang dituju. Tentang alamat yang dituju ada dua kemungkinan, yaitu perorangan,
seperti untuk direktur/pimpinan, dan beberapa orang lainnya.
Untuk surat-surat yang ditujukan kepada pimpinan, sebaiknya
dalam penyampaiannya disusun berdasarkan pengklasifikasian. Susunannya dimulai
dyang paling penting sampai ke yang kurang penting dan ditrmpatkan pada sebuah
map khusus.
Untuk mendistribusikan surat kepada bagian-bagian yang ada pada suatu organisasi, biasanya
ditempuh dengan cara menggunakan Buku Ekspedisi Intern. Buku ini mencatat
tentang identitas surat, tujuan surat, tanda tangan/paraf penerima surat dan
tanggal penerimaan surat. Contoh Buku Ekspedisi Intern adalah sebagai berikut:
BUKU EKSPEDISI INTERN
No Tanggal
Terima Nomor Surat Tujuan Surat Tanda
Tangan dan Tanggal
45 12/9/2007 89/Ps/K/IX/07 Bagian Personalia
Sering terjadi sebuah surat perlu diketahui oleh beberapa
pihak. Untuk surat yang semacam ini cara pendistribusiannya ada beberapa cara
yaitu:
a. Diperbanyak
Surat tersebut diperbanyak sejumlah pihak yang harus
mendapatkan surat tersebut,
kemudian didistribusikan dengan menggunakan Buku Ekspedisi
Intern.
b. Menggunakan Slip Edaran
Yang dimaksud slip edaran adalah lembaran kertas yang memuat
pihak-pihak yang akan dituju oleh surat tertentu. Slip edaran ini nantinya
dilampirkan pada surat yang akan diedarkan.Setiap orang yang telah membaca
surat tadi harus membubuhkan tanda tangan/parafnya dan diberi tanggal, kemudian
diedarkan ke orang berikutnya. Orang yang paling akhir bertugas mengembalikan
surat tersebut ke tempat yang telah ditentukan atau akan ada petugas yang
mengambil surat tersebut.
Jadi disini suratnya tidak diperbanyak, tetapi diedarkan ke
pihak-pihak yang dituju, dengan dilampiri slip edaran. Pada kolom catatan
biasanya diisi tentang perlunya surat tersebut dibaca oleh pihak-pihak yang
dituju. Misalnya: “Hanya sebagai informasi” atau “Hanya untuk diketahui”.
Contoh slip edaran:
SLIP EDARAN
Tanggal
: Tanggal Surat :
Nomor Surat :
Perihal
: Catatan :
No. Tujuan Paraf dan Tanggal
c. Menggunakan Slip Tindakan (Action Slip)
Dengan cara ini surat tadi diperbanyak sebanyak yang
diperlukan. Kemudian masing-masing copy surat tadi dilampiri Slip Tindakan atau
sering juga disebut Slip Penugasan. Bentuk slip tersebut biasanya adalah
seperti yang tercantum di bawah ini. Slip ini diberi tanda pada salah satu atau
beberapa perintah yang harus dilakukan sehubungan dengan surat yang diedarkan.
B. Prosedur Penanganan Surat Keluar
Dalam menangani surat keluar akan terdiri dari
aktivitas-aktivitas sebagai berikut:
1. Pembuatan konsep
Kegiatan yang pertama dalam menangani surat keluar adalah
pembuatan konsep.Ada beberapa hal yang dapat membantu membuat konsep surat
dengan baik, yaitu
Penempatan tujuan. Maksudnya adalah sebelum pembuatan
konsep-konsep surat dimulai, harus diketahui terlebih dahulu tujuan pembuatan
surat tersebut. Seperti untuk membalas surat pesanan. Dengan mengetahui tujuan
ini akan dapat diketahui isi dan macam surat yang akan dibuat.
b. Menyediakan
informasi pelengkap yang diperlukan. Dengan mengetahui isi dan macam surat yang
akan dibuat, dapat dipersiapkan informasi pendukung yang diperlukan untuk surat
yang akan dibuat dapat dipersiapkan terlebih dahulu.Hal ini sudah barang tentu
akan mempermudah dalam proses penyusunan konsep surat.
Mengetahui calon penerima surat.Calon penerima surat perlu
di ketahui juga. Hal ini akan sangat membantu dalam memilih kata-kata dan
bahasa yang cocok untuk digunakan dalam surat yang akan dibuat.
Kemudian dalam pembuatan konsep surat harus diusahakan agar
konsep tersebut sudah dapat mencerminkan surat yang sesungguhnya. Maksudnya
harus sudah dapat mencerminkan surat yang baik seperti, yang telah diterangkan
sebelumnya.
2. Persetujuan konsep
Setelah konsep selesai dibuat harus terlebih dahulu
disetujui oleh pihak yang bertanggungjawab terhadap surat tersebut. Dalam hal
ini biasanya adalah orang yang akan menandatangani surat.
Untuk surat yang isinya menyangkut lebih dari satu
pihak/departeman dalam suatu organisasi biasanya konsep tersebut akan
dikonsultasikan terlebih dahulu kepada pihak-pihak/departemen-departemen tadi.
Sebagai tanda persetujuan terhadap konsep tadi, maka pejabat
yang berkepentingan terhadap surat itu akan membubuhkan parafnya pada konsep
surat.
3. Pemberian nomor surat
Setelah konsep disetujui, konsep tersebut akan dilengkapi
atau diberi nomor surat. Salah satu yang perlu diperhatikan dalam
pembuatan/pemberian nomor surat hendaknya yang jelas, sederhana dan mudah
dimengerti serta tetap bentuknya. Nomor surat biasanya merupakan gabungan dari
nomor-nomor dan kode-kode tertentu, misalnya 231/K/Ps/IX/08, yang artinya:
- 231 = nomor urut surat
- K = surat keluar
- Ps = kode untuk surat pesanan
- IX = bulan pembuatan surat
- 08 = tahun pembuatan surat
4. Pengetikan konsep
Setelah konsep surat diberi nomor surat, kemudian diketik.
Dalam proses pengetikan ini, biasanya akan dilakukan hal-hal sebagai berikut;
diteliti apakah semua persyaratannya telah lengkap
dilihat berapa jumlah tembusan yang diperlukan
memprioritaskan pengetikan surat yang lebih penting dahulu,
dilihat dari segi waktu
pengirimannya dan isinya
Setelah kegiatan hal tersebut di atas diteliti, berulang
mulai proses pengetikan. Dalam proses pengetikan surat ini perlu diperhatikan
bahwa bentuknya harus seragam, sesuai dengan aturan yang ada pada organisasi
yang bersangkutan. Selain itu sudah barang tentu harus rapi dan tidak boleh ada
kesalahan pengetikan.
Kemudian perlu diperhatikan juga, apabila surat tersebut
akan dibuat dalam jumlah yang banyak, maka perlu dipikirkan cara memperbanyak.
5. Penanda tanganan surat
Setelah konsep surat diketik dan dilengkapi dengan semua
kelengkapan surat tersebut siap untuk ditandatangani. Yang dimaksud kelengkapan
disini adalah antara lain: amplop, lampiran-lampiran, dan sebagainya.
Yang berhak menandatangani adalah orang yang akan
bertanggungjawab terhadap
isi surat tersebut. Jadi diserahkan kembali kepada orang yang
telah memberikan parafnya pada konsep
surat tersebut.
6. Pemberian cap stempel organisasi
Setelah surat ditanda-tangani langkah berikutnya adalah
diberi cap stempel organisasi, yaitu disebelah kiri atas tanda-tangan dan
mengenai sebagian tanda-tangan orang yang bertanggung jawab langsung terhadap
surat yang bersangkutan.
7. Pencatatan surat keluar
Langkah berikutnya adalah pencatatan surat pada Buku Agenda
Surat Keluar. Yang dicatat adalah nomor urut, tanggal, tujuan surat, perihal,
nomor surat, lampiran, asal surat, dan keterangan.
Contoh Buku Agenda Surat Keluar adalah sebagai berikut:
BUKU AGENDA SURAT KELUAR
No Tanggal Tujuan Surat Perihal Nomor Surat Lamp Asal Ket
1 10/09/2008 PT Setia Hati Jl Setia 45 Makasar Penawaran Barang 03/KP/Pn/IX/08 2 Bagian
Marketing
Semua surat keluar perlu dicatat padaBuku Agenda Surat
Keluar, tujuannya adalah:
untuk mengetahui banyaknya surat yang telah dibuat
untuk mengontrol surat yang keluar
untuk mengetahui jumlah surat-surat yang telah keluar
8. Pengiriman surat
Proses pengiriman surat secara umum ada dua macam, yaitu;
dikirim oleh petugas pengiriman surat
dikirim melalui jasa pengiriman surat
Oleh karenanya surat-surat yang akan dikirim perlu
dipisah-pisahkan terlebih dahulu, mana yang akan dikirim oleh petugas dan mana
yang akan dikirim melalui jasa pengiriman.
Untuk yang dikirim melalui jasa pengiriman perlu
dipisah-pisahkan lagi menurut jenis jasa pengirimannya,yaitu didasarkan kepada
tingkat kepentingannya dan lama waktu pengirimannya. Seperti misalnya apabila
akan menggunakan jasa pos, apakah menggunakan jenis kiriman biasa, kilat, kilat
khusus, tercatat dan sebagainya. Jadi harus dapat menentukan jenis jasa
pengiriman yang tepat sesuai dengan kebutuhan surat yang akan dikirim.
Adapun jasa-jasa pengiriman surat yang dapat dipergunakan
adalah ada 3 kemungkinan, yaitu;
Perum Pos dan Giro
Perum Telekomunikasi
Jasa Pengiriman Swasta
a. Perum Pos danGiro
Jasa yang diberikan oleh PerumPos dan Giro sehubungan dengan
pengiriman surat adalah mengirimkan Surat Pos. Yang dimaksud dengan Surat Pos
adalah nama himpunan umtuk surat, warkat pos, barang cetakan, surat kabar, dan
bungkusan kecil.
Tentang jenis pelayanan yang disediakan antara lain adalah;
Biasa, jenis pengiriman ini memakan waktu antara 3 hari -7
hari atau lebih, tergantung jauh dekatnya alamat tujuan.
Kilat, jenis pengiriman ini memakan waktu antara 1 hari – 1
minggu.
Kilat khusus, jenis pengiriman ini memakan waktu 24 jam.
Tetapi belum semua kota di Indonesia terjangkau oleh jenis jasa ini.
POSPATAS, yaitu singkatan dari Pos Cepat Antar Kota
Terbatas, Jasa jenis ini membutuhkan waktu maksimal 12 jam. Pelayanannya hanya
antara jam 07.00 – 23.00 dan untuk kota-kota tertentu saja
EMS (Express Mail Service), yaitu merupakan sarana yang
terpercaya untuk kecepatan dan ketepatan kiriman pos ke luar negeri. Jenis
pelayanannya ada 2 macam, yaitu:
On Schedule Service (EMS/OS)
,yaitu pelayanan pengiriman EMS
dengan alamat dan jadwal pengiriman tertentu sesuai dengan kontrak yang dibuat
antara pengirim dengan Kantor Pos dan Giro
On Demand Service (EMS/OD), yaitu pelayanan pengiriman EMS
yang dapat dilakukan setiap saat selama loket masih buka.
Kiriman Tercatat, yaitu jenis pengiriman yang aman, biasanya
digunakan untuk mengirim dokumen atau surat yang penting dan mempunyai nilai
tertentu, seperti surat perjanjian, ijasah dan sejenisnya. Jika menggunakan
jasa ini, pengirim akan mendapatkan tanda bukti pengiriman. Tanda bukti ini
harus disimpan, sebagai tanda bukti.
Setiap jenis pengiriman tadi mempunyai tingkatan tarif biaya
yang berbeda-beda. Tentang daftar tarif, biasanya setiap tahun Kantor Pos dan
Giro menerbitkan dan diperjual belikan untuk umum. Hal lain yang mempengaruhi
besar kecil biaya pengiriman adalah berat-ringannya dokumen yang dikirim. Jadi setiap surat yang akan dikirim
melalui Kantor Pos dan Giro harus ditimbang timbang terlebih dahulu, kemudian
dilihat di daftar terif untuk menentukan atau memberikan jumlah perangko yang
harus ditempel Penimbangan dan Pemberian perangko ini dapat dilakukan sendiri
atau oleh Kator Pos dan Giro tempat mengirim.
Dalam menggunakan jasa pengiriman melalui Pos dan Giro,
penulisan alamat sangat penting untuk diperhatikan. Cara penulisan alamat yang
benar menurut petunjuk yang diberikan oleh Perum Pos dan Giro adalah sebagai
berikut:
Susunan alamat agar di tulis pada bagian kanan smapul surat.
Selain nama dan tempat tinggal dan alamat, juga nama gang, jalan, nomor rumah,
nomor RT dan RW, Kabupaten dan Propinsi ditulis pada susunan alamat tersebut.
Yang lebih penting lagi jangan lupa: Cantumkam Nomor Kode Pos pada alamat
anda. Contoh:
Kepada
Yth. Sdri. Alin Nurlina
Jl. Rumah Sakit
Gg. Sukarasa 8 RT. O7/RW. 02
Kel. Kahuripan, Kec. Tawang
Tasikmalaya 46115
Kepada
CV. BUDI PERMADI
Jl. Gelatik Dalam 42/151A
Bandung 40133
Sedangkan semua kiriman untuk alamat Luar Negeri, Cantumkan
nama Negara tujuan dan jika ada cantumkan nomor
penyaluran pos atau nama daerah antar.
Contoh:
Miss Cindy Brewer
507 Kanthy Drive, Tecumseh
Oklahoma 74873
U.S.A
Felicia Wong Pty.Ltd
6-188. BLK 97, Whampoa Drive
Singapore 12323
b. Perum
Telekomunikasi.
Jenis jasa yang diberikan olah Perumtel antara lain adalah:
- Telegram
- Telex
- Teletex,
yaitu suatu jasa teleks dengan kemampuan pengiriman yang lebih cepat
- Telefax
(Facsimile), yaitu suatu jasa fotokopi jarak jauh yang dikirimkan melalui media
telekomunikasi dengan kemampuan lebih cepat dan lebih murah.
- Electronic
Mail (E-Mail), pengiriman berita baik tertulis maupun bentuk suara yang memakai
fasilitas gabungan telekomunikasi dan computer sehingga berita tersebut dapat
disimpan dan diakses dari seluruh penjuru dunia bagi mereka yang
berkepentingan.
c. Jasa Pengiriman Swasta
Yang dimaksud disini adalah biro-biro jasa pengiriman yang
disediakan oleh pihak swasta seperti ELTEHA dan berbagai biro jasa pengiriman
yang lain.
Untuk semua surat-surat yang akan dikirimkan, baik oleh
petugas sendiri maupun melalui jasa pengiriman, biasanya dibuatkan atau dicatat
pada buku Ekspedisi Ekstern. Buku ini mencatat surat-surat yang dikirim, kemana
tujuannya, dan siapa yang menerima surat-surat tersebut. Penerima surat akan
membubuhkan tanda tangan atau paraf pada buku tersebut sebagai bukti bahwa
suratnya telah diterima. Untuk surat yang dikirim melalui jasa pengiriman, yang
tanda tangan atau paraf adalah petugas di tempat jasa pengiriman.
Adapun bentuk Buku Ekspedisi Ekstern adalah sebagai berikut:
BUKU EKSPEDISI EKSTERN
No
|
Tgl
Pengiriman
|
Nomor
Surat
|
Tujuan
|
Paraf
Penerima
|
23
|
12/09/2008
|
23K/M/Pr/IX/08
|
CV.
Wardana Jalan Perkutut 56
Bandung 40133 |
Komentar
Posting Komentar