Contoh Ceramah Singkat
Pentingnya
Berbakti Kepada Ibu
Assalamu'alaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
Makan gorengan enaknya hangat
Gorengan dikunyah pakai gigi
Jawab salam kurang semangat
Saya ulangi sekali lagi
Assalamu'alaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
Pertama-tama
marilah kita sampaikan puja dan puji syukur kita atas kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan kita beribu – ribu nikmat terutama nikmat iman dan sehat
wal’afiat sehingga kita dapat berkumpul di tempat yang insya allah di muliakan
oleh Allah SWT.
Tak lupa
juga shalawat beriring salam kita sampaikan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad
SAW , Allahumma
Salli Ala Sayyidina Muhammad Wa-Ala Ali Sayyidina Muhammad.
Pada
kesempatan ini, perkenankan saya berdiri dihadapan ibu dan rekan sekalian untuk
menyampaikan ceramah saya yang berjudul “Pentingnya Berbakti Kepada Ibu ”. Berbicara
tentang IBU, tentunya kita sering mendengar kisah tentang MALIN KUNDANG yang
dikutuk menjadi batu karena ia tidak mengakui pada seseorang wanita tua dan
miskin, yang pada kenyataannya ia adalah IBU dari malin kundang.
Pada zaman sekarang ini, tidak ada
anak yang benar-benar dikutuk menjadi batu, tetapi saya sedih, karena banyak
anak yang durhaka pada orang tua, berdosa pada IBU, berkata kasar, berbohong
dan bahkan tega berprilaku kasar pada orang tua. Padahal ibu dengan ikhlas
melahirkan, menyusui, dan merawat kita, saat kita masih lemah.
ALLAH SWT
berfirman dalam QS Luqman, 13:14 yang berbunyi :
(wawashshayanaa
al-insaana biwaalidayhi hamalat-hu ummuhu wahnan ‘alaa wahnin wafishaaluhu fii
‘aamayni ani usykur lii waliwaalidayka ilayya almashiiru)
Artinya : “Dan kami perintahkan kepada
manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya, ibunya telah
mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam
dua tahun. Bersyukurlah kepada-ku dan kepada dua orang ibu-bapakmu, hanya
kepada-Kulah kembalimu”
IBU lah yang merawat kita sejak
bayi, balita, hingga kita dewasa pun kasih sayangnya tidak akan hilang. Karena
pengorbanan yang besar inilah, kita wajib menyayangi ibu kita, lebih dari
sayang kita kepada orang lain.
Dahulu ada seseorang sahabat
bertanya kepada Rasulullah
“Ya
Rasulullah, siapa yang paling berhak memperoleh pelayanan dan persahabatanku?”
Nabi SAW menjawab,
“Ibumu,
ibumu, ibumu, kemudian ayahmu dan kemudin yang lebih dekat kepadamu dan yang
lebih dekat kepadamu,”
Di
antara keajaiban Syari'at Islam itu adalah bahwa Islam itu memerintahkan kita
untuk berbuat baik kepada ibu, meskipun ia musyrik. Sebagaimana yang ditanyakan
oleh Asma' binti Abu Bakar kepada Nabi SAW tentang hubungannya dengan ibunya
yang musyrik. Maka Rasulullah SAW bersabda, "Ya, tetaplah kamu menyambung
silaturrahmi dengan ibumu." (HR. Muttafaqun 'Alaih).
Di
antara perhatian Islam terhadap seorang ibu dan haknya serta perasaannya bahwa
Islam telah menjadikan ibu yang dicerai itu lebih berhak untuk merawat anaknya
dan lebih baik daripada seorang ayah.
Keberadaan
ibu yang telah diperhatikan oleh Islam dengan sepenuh perhatian ini dan yang
telah diberikan untuknya hak-hak, maka dia juga mempunyai kewajiban, yakni
mendidik anak-anaknya, dengan menanamkan kemuliaan kepada mereka dan menjauhkan
mereka dari kerendahan. Membiasakan mereka untuk taat kepada Allah dan
mendorong mereka untuk mendukung kebenaran dan tidak menghalang-halangi mereka
untuk turut berjihad karena mengikuti perasaan keibuan dalam hatinya.
Sebaliknya ia harus berusaha memenangkan seruan kebenaran daripada seruan
perasaan.
Karena
itu, ada beberapa kewajiban kita sebagai anak kepada orang tua :
1. Taat dan berbakti pada orang tua. Selama
mereka tidak memerintah pada kemusyrikan, dan kita tetap menjaga tata krama dan
kebaikan.
2. Mendoakan kedua orang tua. Diantara doa
kita pada orang tua adalah :
“robbil
firli wali wa lidaya war hamhumma kama robbayani soghiro”.
3. Menjaga ucapan kita agar tetap sopan,
nada bicara jangan terlalu tinggi, jangan membentak, jangan menolak ketika
diperintah. Jika tidak bisa, katakan dengan baik alasannya, jangan menggerutu.
Itulah
beberapan pedoman kita untuk berbuat baik kepada orang tua terutama terhadap
ibu. Mudah-mudahan kita, ibu-ibu kita, bapak-bapak kita, saudara-saudara kita,
bersaudara dalam keimanan dan ketakwaan, sehingga dipertemukan kembali di
Surganya ALLAH SWT atas Ridho-Nya.. Amin amin Ya robal ‘aalamin.
Demikian
ceramah singkat yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Semoga
bermanfaat bagi kita semua. Jika ada kesalahan kata saya mohon ma’af , saya
tutup dengan pantun
Beli kain berwarna merah
Pohon durian berbuah tujuh
Wabillahi taufiq walhidayah
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Komentar
Posting Komentar